Jumat, 25 Juli 2014

ORANG JALANAN MASUK ISTANA


Menulis penggal perjalanan hidup, adalah bagian dari usaha mencari alat untuk mawas diri, sekaligus pertanggungjawaban sikap kepada keluarga, sahabat, dan masyarakat.

Atas keyakinan itulah, dengan bantuan sahabat sekaligus penulis, Fenty Effendi, saya berkesempatan mengungkapkan dengan terus terang, penggalan hidup saya khususnya dalam 16 tahun terakhir, sejak era yang katanya baru, yaitu era reformasi. Fenty dengan seksama mendengarkan cerita dari mulut saya sekitar tujuh bulan lebih. Kemudian bersama staf, dia melakukan "investigasi" terhadap berbagai ucapan saya dilapangan, untuk mencari kebenarannya. Sampai akhirnya dia berkesimpulan, bahwa cerita perjalanan hidup saya, yang akhirnya disusun dalam sebuah buku sederhana itu; tepat kalau diberi judul "Orang Jalanan Masuk Istana". Mungkin setelah melakukan penelitian, Fenty menilai bahwa saya memang lebih tepat diberi julukan seperti itu.

Isi buku ini mungkin saja tidak berarti apa-apa bagi orang lain. Namun bagi saya, selain sebagai alat mawas diri, juga sebagai pelepasan beban, setelah sekitar 16 tahun terlilit politik, seperti kata Fenty. Buku ini sengaja saya lepas bertepatan dengan bulan puasa. Bulan penuh ampunan dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya nilai tepat waktu, selain kesempatan saya untuk pamit kepada para sahabat, setelah sepuluh tahun mengabdi menjadi Staf Khusus Presiden SBY, juga dibulan ampunan ini saya berharap mendapat maaf dari pembaca yang mungkin saja kurang berkenan dengan ke-terusterangan saya.

Buku ini diterbitkan oleh Komunitas Bambu, dan akan beredar sekitar satu minggu setelah hari Raya Idhul Fitri 1435 H. Para sahabat dapat menemuinya ditoko buku Gramedia, Gunung Agung dan Toga Mas. Semoga buku ini mampu memberi sedikit manfaat bagi sahabat dan masyarakat.


Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1435 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar